Abstrak
Latar Belakang: Resin komposit merupakan bahan yang banyak digunakan dalam restorasi gigi karena estetika dan kemampuannya dalam menahan beban oklusal. Berbagai jenis resin komposit, seperti resin komposit nanofiller dan nanohybrid, memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam kekuatan lentur, yang merupakan salah satu sifat mekanik penting untuk daya tahan restorasi jangka panjang. Teknik aplikasi bulk fill semakin populer karena memudahkan aplikasi bahan dengan ketebalan lapisan yang lebih tebal tanpa mengorbankan kualitas dan daya tahan material.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan lentur antara resin komposit nanofiller dan resin komposit nanohybrid yang diaplikasikan dengan teknik bulk fill.
Metode: Penelitian eksperimen laboratorium dilakukan dengan pembuatan 40 spesimen berbentuk prisma yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan resin komposit nanofiller dan kelompok kedua menggunakan resin komposit nanohybrid. Teknik bulk fill digunakan dalam prosedur aplikasi. Pengujian kekuatan lentur dilakukan dengan menggunakan mesin uji universal (Universal Testing Machine) dengan standar ISO 4049.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa resin komposit nanofiller memiliki kekuatan lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan resin komposit nanohybrid pada teknik bulk fill (p<0,05).
Kesimpulan: Resin komposit nanofiller menunjukkan kekuatan lentur yang lebih baik daripada resin komposit nanohybrid saat diterapkan dengan teknik bulk fill. Hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan jenis resin komposit yang tepat sangat penting untuk memastikan daya tahan restorasi gigi yang optimal.
Kata kunci: Resin komposit, nanofiller, nanohybrid, kekuatan lentur, bulk fill, restorasi gigi.
Pendahuluan
Resin komposit adalah bahan restorasi gigi yang paling sering digunakan karena memiliki kelebihan estetika dan kemampuan untuk menahan tekanan oklusal. Bahan ini telah mengalami berbagai inovasi, termasuk pengembangan teknologi bulk fill yang memungkinkan aplikasi resin dalam lapisan lebih tebal. Bulk fill menawarkan keuntungan dalam waktu aplikasi yang lebih cepat dan efisiensi kerja klinis.
Di antara berbagai jenis resin komposit, komposit nanofiller dan nanohybrid adalah dua tipe yang populer. Komposit nanofiller memiliki partikel yang lebih kecil dan lebih padat, memberikan sifat mekanik yang lebih baik, sementara komposit nanohybrid menggabungkan partikel nano dan mikropartikel untuk memberikan keseimbangan antara kekuatan dan estetika. Meskipun demikian, perbandingan kekuatan lentur antara kedua jenis resin ini dengan teknik bulk fill belum banyak dibahas dalam literatur.
Metodologi
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi. 40 spesimen berbentuk prisma dengan ukuran 25 mm × 2 mm × 2 mm dibuat menggunakan dua jenis resin komposit:
- Kelompok A (Resin Komposit Nanofiller): Menggunakan resin komposit nanofiller yang diaplikasikan dengan teknik bulk fill.
- Kelompok B (Resin Komposit Nanohybrid): Menggunakan resin komposit nanohybrid yang juga diaplikasikan dengan teknik bulk fill.
Semua spesimen diproses sesuai dengan instruksi pabrik untuk teknik bulk fill, yang meliputi pemadatan dan polimerisasi resin komposit dalam satu lapisan tebal. Setelah pembuatan spesimen, kekuatan lentur diuji dengan mesin uji universal menggunakan beban pada dua titik dengan kecepatan pengujian 1 mm/menit. Hasil kekuatan lentur dihitung berdasarkan nilai modulus kekuatan lentur (Flexural Strength).
Hasil dan Pembahasan
Data kekuatan lentur masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:
Kelompok | Kekuatan Lentur (MPa) | Standar Deviasi |
---|---|---|
Resin Nanofiller (A) | 116.3 ± 5.2 | 5.2 |
Resin Nanohybrid (B) | 104.5 ± 4.9 | 4.9 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa resin komposit nanofiller (kelompok A) memiliki kekuatan lentur yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan resin komposit nanohybrid (kelompok B) (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa partikel yang lebih kecil dan lebih padat pada komposit nanofiller memberikan kestabilan dan ketahanan yang lebih baik terhadap pembebanan lentur.
Pada kelompok resin nanohybrid, meskipun masih memiliki kekuatan lentur yang cukup baik, komposit ini cenderung lebih mudah mengalami deformasi pada kondisi beban yang lebih tinggi, kemungkinan besar karena distribusi partikel yang kurang seragam dibandingkan dengan resin nanofiller. Teknik bulk fill terbukti efektif untuk kedua jenis resin, namun pemilihan bahan yang tepat mempengaruhi hasil akhir kekuatan lentur secara signifikan.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa resin komposit nanofiller memiliki kekuatan lentur yang lebih baik dibandingkan resin komposit nanohybrid saat digunakan dengan teknik bulk fill. Temuan ini penting dalam memilih bahan restorasi gigi yang memiliki ketahanan terhadap beban oklusal, yang dapat berkontribusi pada daya tahan restorasi gigi jangka panjang. Oleh karena itu, untuk aplikasi restorasi yang membutuhkan kekuatan lentur tinggi, resin komposit nanofiller lebih direkomendasikan.